Senin, 15 Desember 2014

Ibu..Ibu..!



Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَاناً حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهاً وَوَضَعَتْهُ كُرْهاً وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْراً حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (Qs. Al-Ahqaaf : 15)
Ayat diatas menjelaskan akan hak ibu terhadap anaknya. Ketahuilah, bahwasanya ukuran terendah mengandung sampai melahirkan adalah 6 bulan (pada umumnya adalah 9 bulan 10 hari), ditambah 2 tahun menyusui anak, jadi 30 bulan. Sehingga tidak bertentangan dengan surat Luqman ayat 14 (Lihat Tafsiir ibni Katsir VII/280)
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْناً عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Qs. Luqman : 14)
Dalam ayat ini disebutkan bahwa ibu mengalami tiga macam kepayahan, yang pertama adalah hamil, kemudian melahirkan dan selanjutnya menyusui. Karena itu kebaikan kepada ibu tiga kali lebih besar daripada kepada ayah. Sebagaimana dikemukakan dalam sebuah hadits,
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
Imam Al-Qurthubi menjelaskan, “Hadits tersebut menunjukkan bahwa kecintaan dan kasih sayang terhadap seorang ibu, harus tiga kali lipat besarnya dibandingkan terhadap seorang ayah. Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menyebutkan kata ibu sebanyak tiga kali, sementara kata ayah hanya satu kali. Bila hal itu sudah kita mengerti, realitas lain bisa menguatkan pengertian tersebut. Karena kesulitan dalammenghadapi masa hamil, kesulitan ketikamelahirkan, dan kesulitan pada saat menyusui dan merawat anak, hanya dialami oleh seorang ibu. Ketiga bentuk kehormatan itu hanya dimiliki oleh seorang ibu, seorang ayah tidak memilikinya. (Lihat Tafsir Al-Qurthubi X : 239. al-Qadhi Iyadh menyatakan bahwa ibu memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan ayah)
Begitu pula dengan Imam Adz-Dzahabi rahimahullaah, beliauberkata dalam kitabnya Al-Kabaair,
Ibumu telah mengandungmu di dalam perutnya selama sembilan bulan, seolah-olah sembilan tahun.
Dia bersusah payah ketika melahirkanmu yang hampir saja menghilangkan nyawanya.
Dia telah menyusuimu dari putingnya, dan ia hilangkan rasa kantuknya karena menjagamu.
Dia cuci kotoranmu dengan tangan kirinya, dia lebih utamakan dirimu dari padadirinya serta makanannya.
Dia jadikan pangkuannya sebagai ayunan bagimu.
Dia telah memberikanmu semua kebaikan dan apabila kamu sakit atau mengeluh tampak darinya kesusahan yang luar biasa dan panjang sekali kesedihannya dan dia keluarkan harta untuk membayar dokter yang mengobatimu.
Seandainya dipilih antara hidupmu dan kematiannya, maka dia akan meminta supaya kamu hidup dengan suaranya yang paling keras.
Betapa banyak kebaikan ibu, sedangkan engkau balas dengan akhlak yang tidak baik.
Dia selalu mendo’akanmu dengan taufik, baik secara sembunyi maupun terang-terangan.
Tatkala ibumu membutuhkanmu di saat dia sudah tua renta, engkau jadikan dia sebagai barang yang tidak berharga di sisimu.
Engkau kenyang dalam keadaan dia lapar.
Engkau puas minum dalam keadaan dia kehausan.
Engkau mendahulukan berbuat baik kepada istri dan anakmu dari pada ibumu.
Engkau lupakan semua kebaikan yang pernah dia perbuat.
Berat rasanya atasmu memeliharanya padahal itu adalah urusan yang mudah.
Engkau kira ibumu ada di sisimu umurnya panjang padahal umurnya pendek.
Engkau tinggalkan padahal dia tidak punya penolong selainmu.
Padahal Allah telah melarangmu berkata ‘ah’ dan Allah telah mencelamu dengan celaan yang lembut.
Engkau akan disiksa di dunia dengan durhakanya anak-anakmu kepadamu.
Allah akan membalas di akhirat dengan dijauhkan dari Allah Rabbul ‘aalamin.
(Akan dikatakan kepadanya),
ذَلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ يَدَاكَ وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيدِ
“Yang demikian itu, adalah disebabkan perbuatan yang dikerjakan oleh kedua tangan kamu dahulu dan sesungguhnya Allah sekali-kali bukanlah penganiaya hamba-hamba-Nya”. (QS. Al-Hajj : 10)
(Al-Kabaair hal. 53-54, Maktabatush Shoffa, Dar Albaian)
Demikianlah dijelaskan oleh Imam Adz-Dzahabi tentang besarnya jasa seorang ibu terhadap anak dan menjelaskan bahwa jasa orang tua kepada anak tidak bisa dihitung.
Yah, kita mungkin tidak punya kapasitas untuk menghitung satu demi satu hak-hak yang dimiliki seorang ibu. Islam hanya menekankan kepada kita untuk sedapat mungkin menghormati, memuliakan dan menyucikan kedudukan sang ibu dengan melakukan hal-hal terbaik yang dapat kita lakukan, demi kebahagiannya.
Contoh manusia terbaik yang berbakti kepada Ibunya
Dari Abi Burdah, ia melihat Ibnu ‘Umar dan seorang penduduk Yaman yang sedang thawaf di sekitar Ka’bah sambil menggendong ibunya di punggungnya. Orang yaman itu bersenandung,
إِنِّي لَهَا بَعِيْرُهَا الْمُـذِلَّلُ – إِنْ أُذْعِرْتُ رِكَابُهَا لَمْ أُذْعَرُ
Sesungguhnya diriku adalah tunggangan ibu yang sangat patuh.
Apabila tunggangan yang lain lari, maka aku tidak akan lari.
Orang itu lalu bertanya kepada Ibn Umar, “Wahai Ibnu Umar, apakah aku telah membalas budi kepadanya?” Ibnu Umar menjawab, “Engkau belum membalas budinya, walaupun setarik napas yang ia keluarkan ketika melahirkan.” (Adabul Mufrad no. 11;  Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dalam sebuah riwayat diterangkan:
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya seseorang mendatanginya lalu berkata: bahwasanya aku meminang wanita, tapi ia enggan menikah denganku. Dan ia dipinang orang lain lalu ia menerimanya. Maka aku cemburu kepadanya lantas aku membunuhnya. Apakah aku masih bisa bertaubat? Ibnu Abbas berkata: apakah ibumu masih hidup? Ia menjawab: tidak. Ibnu Abbas berkata: bertaubatlah kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan dekatkanlah dirimu kepadaNya sebisamu. Atho’ bin Yasar berkata: maka aku pergi menanyakan kepada Ibnu Abbas kenapa engkau tanyakan tentang kehidupan ibunya? Maka beliau berkata: ‘Aku tidak mengetahui amalan yang paling mendekatkan diri kepada Allah ta’ala selain berbakti kepada ibu’. (Hadits ini dikeluarkan juga oleh Al Baihaqy di Syu’abul Iman (7313), dan Syaikh Al Albany menshahihkannya, lihat As Shohihah (2799))
Pada hadits di atas dijelaskan bahwasanya berbuat baik kepada ibu adalah ibadah yang sangat agung, bahkan dengan berbakti kepada ibu diharapkan bisa membantu taubat seseorang diterima Allah ta’ala. Seperti dalam riwayat di atas, seseorang yang melakukan dosa sangat besar yaitu membunuh, ketika ia bertanya kepada Ibnu Abbas, apakah ia masih bisa bertaubat, Ibnu Abbas malah balik bertanya apakah ia mempunyai seorang ibu, karena menurut beliau berbakti atau berbuat baik kepada ibu adalah amalan paling dicintai Allah sebagaimana sebagaimana membunuh adalah termasuk dosa yang dibenci Allah.
Berbuat baik kepada ibu adalah amal sholeh yang sangat bermanfa’at untuk menghapuskan dosa-dosa. Ini artinya, berbakti kepada ibu merupakan jalan untuk masuk surga.

Jangan Mendurhakai Ibu
Dalam sebuah hadits Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,
عن المغيرة بن شعبة قال : قال النبي صلى الله عليه و سلم : إن الله حرم عليكم عقوق الأمهات ووأد البنات ومنع وهات . وكره لكم قيل وقال وكثرة السؤال وإضاعة المال
“Sesungguhnya Allah Ta’ala mengharamkan kalian berbuat durhaka kepada ibu-ibu kalian, mengubur anak perempuan hidup-hidup, menolak kewajiban dan menuntut sesuatu yang bukan menjadi haknya. Allah juga membenci jika kalian menyerbarkan kabar burung (desas-desus), banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta.” (Hadits shahih, riwayat Bukhari, no. 1407; Muslim, no. 593, Al-Maktabah Asy-Syamilah)
Ibnu Hajar memberi penjelasan sebagai berikut, “Dalam hadits ini disebutkan ‘sikap durhaka’ terhadap ibu, karena perbuatan itu lebih mudah dilakukan terhadap seorang ibu. Sebab,ibu adalah wanita yang lemah. Selain itu, hadits ini juga memberi penekanan, bahwa berbuat baik kepada itu harus lebih didahulukan daripada berbuat baik kepada seorang ayah, baik itu melalui tutur kata yang lembut, atau limpahan cinta kasih yang mendalam.” (Lihat Fathul Baari V : 68)
Sementara, Imam Nawawi menjelaskan, “Di sini, disebutkan kata ‘durhaka’ terhadap ibu, karena kemuliaan ibu yang melebihi kemuliaan seorang ayah.” (Lihat Syarah Muslim XII : 11)
Buatlah Ibu Tertawa
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : جئْتُ أبَايِعُكَ عَلَى الْهِجْرَةِ، وَتَرَكْتُ أَبَوَيَّ يَبْكِيَانِ، فَقَالَ : ((اِرْخِعْ عَلَيْهِمَا؛ فَأَضْحِكْهُمَا كَمَا أَبْكَيْتَهُمَا))
“Seseorang datang kepada Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, “Aku akan berbai’at kepadamu untuk berhijrah, dan aku tinggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan menangis.” Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kembalilah kepada kedua orang tuamu dan buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau telah membuat keduanya menangis.” (Shahih : HR. Abu Dawud (no. 2528), An-Nasa-i (VII/143), Al-Baihaqi (IX/26), dan Al-Hakim (IV/152))

Jangan Membuat Ibu Marah
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ : رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَاالْوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَلَدِ.
“Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, ia berkata, “Ridha Allah tergantung ridha orang tua dan murka Allah tergantung murka orang tua.“ (Adabul Mufrod no. 2. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan jika sampai pada sahabat, namun shahih jika sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam)
Kandungan hadits diatas ialah kewajiban mencari keridhaan kedua orang tua sekaligus terkandung larangan melakukan segala sesuatu yang dapat memancing kemurkaan mereka.
Seandainya ada seorang anak yang durhaka kepada ibunya, kemudian ibunya tersebut mendo’akan kejelekan, maka do’a ibu tersebut akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana dalam hadits yang shahih Nabi Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ، لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ: دَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ.
“Ada tiga do’a yang dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala yang tidak diragukan tentang do’a ini: (1) do’a kedua orang tua terhadap anaknya, (2) do’a musafir-orang yang sedang dalam perjalanan-, (3) do’a orang yang dizhalimin.” (Hasan : HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad (no. 32, 481/Shahiih Al-Adabil Mufrad (no. 24, 372))
Jika seorang ibu meridhai anaknya, dan do’anya mengiringi setiap langkah anaknya, niscaya rahmat, taufik dan pertolongan Allah akan senantiasa menyertainya. Sebaliknya, jika hati seorang ibu terluka, lalu ia mengadu kepada Allah, mengutuk anaknya. Cepat atau lambat, si anak pasti akan terkena do’a ibunya. Wal iyyadzubillaah..
Saudariku…jangan sampai terucap dari lisan ibumu do’a melainkan kebaikan dan keridhaan untukmu. Karena Allah mendengarkan do’a seorang ibu dan mengabulkannya. Dan dekatkanlah diri kita pada sang ibu, berbaktilah, selagi masih ada waktu…
والله الموفّق إلى أقوم الطريق
وصلى الله وسلم على نبينا وعلى آله وأصحابه ومن اتّبعهم بإحسان الى يوم الدين

Minggu, 31 Agustus 2014

Pantai Akarena Makassar

Jalan - jalan dadakan sama Hafiz ... Rabu siang , sehabis imunisasi , mampir sebentar di Pantai Akarena - Makassar .. selesai makan gado - gado , foto- foto trus pulang .... Puanas .... !

Selasa, 19 Agustus 2014

Hafiz & Oma..

Hafiz sudah mulai mengenali lingkungannya ..sudah mulai bosan tinggal di rumah ( kamar ) ..mau nya jalan jalan keluar .... lagi serius nyopir dgn Oma nya ..

Hafiz merah merah !


hafiz biru biru !


Sabtu, 16 Agustus 2014

Buah untuk Bayi



Selain menyehatkan, buah juga merupakan jenis makanan yang segar dan kaya manfaat. Beragam manfaat buah dapat dirasakan apabila dikonsumsi secara teratur. Vitamin A, Vitamin C, vitamin E, B, sinc, kalium dan berbagai mineral lainnya dalam buah sangat bermanfaat oleh tubuh.
Bukan hanya orang dewasa, anak kecil pun termasuk bayi juga boleh mengkonsumsi buah. Namun bagi anak bayi ada beberapa buah yang disarankan karena memiliki kandungan gizi yang dapat menunjang pertumbuhan sang bayi.
Buah apa saja yah itu? Berikut penjelasan dan 5 buah-buahan yang baik untuk bayi:
Pisang
Buah ini sudah sangat akrab oleh masyarakat Indonesia, selain harganya yang relative murah, buah ini juga memiliki kandungan gizi yang sangat bagus. Bagi bayi, buah lembut ini sangat baik dilumat oleh bayi untuk awal pemberian MPASI (makanan pendamping air susu ibu), serat B2, B6 dan vitamin C, zat besi, magnesium, kalsium, selenium dan mineral merupakan zat gizi yang sangat baik untuk bayi. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa mereka yang terbiasa mengkonsumsi pisang dan makanan bersumber kalium akan memiliki resiko lebih kecil untuk mengalami arterosklerosis dan tekanan darah tinggi. Namun mengkonsumsinya pun juga butuh takaran, karena apabila terlalu banyak dapat berakibat sembelit.
Pepaya
Buah tropis yang beerbentuk lonjong ini sudah dapat dikonsumsi oleh bayi usia 7 bulan ke atas. Buah ini kaya kandungan vitamin A, B1, B2, vitamin C, dan vitamin E yang baik untuk kulit. Selain itu kandungan serat dan kandungan enzim papin yang ada dalam buah pepaya sangat bagus untuk percernaan bayi. Oleh karenanya pepaya dapat digunakan untuk mengatasi masalah sembelit. Namun sebagai catatan, buah pepaya ini tidak disarankan sebagai buah pertama yang dikonsumsi oleh bayi. Ada baiknya bayi dikenalkan dengan buah yang lebih mudah dicerna terlebih dahulu.
Pir
Buah ini memiliki rasa yang sangat manis dengan kandungan gula fruktosa dan glukosa. Salin itu, pir juga mengandung banyak vitamin A, B, C, kalium, kalsium dan lainnya. Pir termasuk buah yang rendah akan kandungan sodium dan tidak mengandung lemak jahat. Buah ini juga bermanfaat untuk mengatasi sembelit pada bayi. Untuk dikonsumsi bayi, buah ini dapat diberikan dalam bentuk jus.
Apel
Buah ini juga termasuk baik untuk bayi. Kandungan seratnya, serta zat penting seperti antioksidan, vitamin A, C, E, Folat, mineral kalium, kalsium, fosfor, dan mineral lainnya, juga sangat penting bagi tubuh bayi. Buah ini dapat diberikan kepada bayi usia 6 bulan ke atas. Buah ini dapat diberikan dalam bentuk sajian jus atau potongan-potongan buah yang kecil.
Alpukat
Buah alpukat merupakan salah satu buah yang sangat baik untuk bayi. Tekstur buah yang lembut dan rasa yang enak bisa dijadikan pilihan yang pas sebagai MPASI. Buah ini juga kaya akan nutrisi. Selain kaya akan asam folat, alpukat juga kaya akan vitamin A yang bagus untuk mata, vitamin E untuk kulit, Niasin, vitamin B, zat besi, serat, kalium, fosfor, magnesium, dan lain-lain. Kandungan lainnya adalah alpukat memiliki kandungan lemak yang bagus yaitu lemak tak jenuh. Lemak tak jenuh ini sangat bagus untuk pertumbuhan sel otak bayi. Alpukat dapat diberikan kepada bayi mulai usia 6 bulan ke atas dengan cara dihaluskan atau dicampur dengan jenis buah lainnya seperti pir, pisang, lalu ditambah sedikit susu.
Jeruk Baby
Dari beberapa jenis jeruk, yang paling nikmat menjadi bahan jus adalah jeruk baby. Dinamakan jeruk baby karena rasanya manis, tidak asam sehingga aman untuk dikonsumsi bayi. Meski bernama baby yang identik dengan mungil, jeruk ini memiliki ukuran mirip jeruk kebanyakan. Penentuan kualitas ini berdasarkan berat dan bentuk jeruk. Jeruk kualitas A memiliki berat 150 gram (gr) hingga 200 gr dan Kulit buah mulus tanpa cacat. ( sunpride).

Jumat, 15 Agustus 2014

Hafiz & Pepaya !

Setelah sekian lama hanya makan pisang ambon , nampaknya Hafiz mulai bosan , dicari upaya lain agar dia mau tetap makan pisang ambon . Sekarang dikombinasi dengan pepaya , rasa pepaya yang manis sangat di sukai Hafiz ... Jadi , kalau makan pisang ambon , dipancing dulu dengan sedikit pepaya ( yang telah disaring halus , lebih banyak air nya ) ..baru masuk pisang ambonnya .. Tapi pepaya yang beli di tukang sayur yang lewat kok besar sekali ... isinya sih berwarna merah ( merah = manis ) , mudah 2 an yang ini juga manis... foto dulu sebelum di kupas ....

Senin, 11 Agustus 2014

hafiz belajar merangkak !

Belum genap usia 6 bulan , Hafiz mulai belajar merangkak , tapi kelihatannya masih belum dapat cara yang pas ... kaki sudah mulai mendorong tetapi muka masih nyungsep di kasur ... makanya nggak maju maju , ngguling terus ...hehehe...

Minggu, 10 Agustus 2014

Hafiz jalan pagi

Di bulan Agustus ini cuaca di Makassar tidak menentu , berdasarkan kebiasaan lama , bulan Agustus adalah puncak musim panas, tapi kali ini diselingi hujan walau tak lebat sesekali. Jadi udara pagi terasa sejuk .  Jalan pagi kali ini Hafiz pake jaket Hodie ..biar nggak kedinginan....

Rabu, 06 Agustus 2014

Aldy wisuda September 2012


Dinu wisuda Oktober 2008


Fika wisuda Desember 2009


Gigi Susu ( atau kelinci )



Kebanyakan gigi susu atau gigi yang pertama tumbuh mulai tampak pada usia 6 bulan. Gigi susu berfungsi penting dalam mempengaruhi kondisi serta kelancaran pertumbuhan gigi tetap kelak.

Tanda-tanda gigi susu pertama tumbuh:
  • Air liur lebih banyak dan sering menetes keluar.
  • Menggigit-gigit benda yang agak keras, karena gerahamnya terasa gatal.
  • Sering memasukkan jari-jari tangannya ke dalam mulut, seperti mau digigit-gigit.
  • Bayi terlihat gelisah, tidak bisa diam, atau menjadi mudah marah (sensitif).
  • Gusi bayi terlihat membengkak dan berwana kemerahan, seperti terkena sariawan (sore gums).
  • Nafsu makan turun dan sering susah tidur.
  • Ada yang pipinya terlihat agak membengkak.
  • Kadang-kadang, ada yang disertai demam (kalu teradpat gejala seperti demam yang tidak turun-turun selama beberapa hari, atau diare, Anda perlu waspada adanya serangan penyakit, misalnya infeksi sistem pencernaan).
Fungsi gigi susu:
  • Mengunyah makanan, sekaligus membantu perkembangan tulang dan otot rahang.
  • Membantu proses perkembangan bicara balita.
  • Membuka jalan, tempat atau ruang untuk pertumbuhan gigi tetap.
  • Mempermanis penampilan si kecil, misalnya saat dia tersenyum. (me)
Keterangan :
Gigi susu atau gigi primer adalah sekumpulan gigi pertama. Jumlahnya ada 20, yaitu 10 di rahang atas dan 10 di rahang bawah (masing-masing 4 gigi seri, 2 gigi taring dan 4 geraham).
Jumlah itu jauh lebih kecil dibandingkan dengan 32 gigi dewasa permanen. Gigi susu mulai terbentuk di dalam rahim dan mulai muncul di usia 5-8 bulan, meskipun dapat bervariasi dari anak ke anak. Anak laki-laki umumnya lebih lambat mengembangkan gigi susu dibandingkan anak perempuan. Gigi susu terakhir biasanya muncul di usia 2-3 tahun. Pada usia 6 – 12 tahun,gigi susu tanggal satu demi satu untuk diganti gigi permanen. Pada usia 13,seorang anak biasanya tidak memiliki gigi susu yang tersisa, dan sudah memiliki 28 dari 32 gigi dewasa permanen di mulutnya. Gigi permanen terakhir biasanya adalah gigi geraham ketiga atau geraham bungsu, yang muncul dari usia remaja akhir sampai usia pertengahan dua puluhan.

Gigi kelinci !

Hafiz sudah punya gigi baru 2 buah ... gigi kelinci ... tapi tumbuhnya di bagian bawah depan , bukan seperti kelinci bagian atas depan ....

Selasa, 05 Agustus 2014

MC

Ketika tidak ada lagi orang di rumah..tinggal hafiz dan opa ...kerjakan apa saja selagi bisa..jangan berpangku tangan saja...

Oma & Hafiz

Oma mejeng sejenak sama hafiz sebelum pergi urut , tangan oma sakit ( keseleo kalee..) kayaknya nggak kuat lagi gendong hafiz...hehehe...