Minggu, 06 April 2014

Hafiz gundul !

Hafiz digunduli Oma dengan 4 buah pisau cukur " goal " dengan dua model pisau cukur , model lama dan model baru dengan double blade ... kurang lebih hampir satu jam baru licin ... Padahal kalo di bawa ke tukang cukur paling 10 menit selesai dengan ongkos yang lebih murah .... tapi nggak seru.. katanya ...hehehe..

Rabu, 02 April 2014

Mencukur rambut bayi

Praktek mencukur rambut  bayi  yang baru dilahirkan sebenarnya bukanlah hanya sekedar tradisi yang sudah lama melekat di masyarakat, tetapi juga anjuran dan ajaran agama. Tentu dibalik tradisi mencukur rambut terdapat banyak manfaat, banyak nilai positif  terutama bagi kesehatan bayi.

Tradisi mencukur  rambut bayi merupakan suatu perayaan bagi sebuah keluarga karena hadirnya sebuah pelita hati, permata baru. Perlu mengundang kerabat dekat, sahabat atau tetangga untuk ikut menyaksikan kebahagiaan yang dirasakan keluarga itu sekaligus memberikan nama yang bagus yang bermakna do’a, agar setiap orang yang memanggil namanya ikut mendo’akan sesuai nama si bayi. Biasanya acara itu dilakukan dalam acara tasmiyah atau aqiqah dalam agama islam. Acaranya dikemas dalam bentuk syukuran atau tasyakuran. Tak jarang sebuah keluarga mengundang grup rebana, marawis, habsi atau markabanan untuk melengkapi  acara aqiqah itu.
Bunyi  tabuhan gendang disertai puji-pujian terus berkumandang sambil mencicipi hidangan dari tuan rumah. Riuh-rendah suaranya, tapi senandung puji itu mampu membangkitkan semangat, mampu memotivasi seluruh yang hadir untuk tetap duduk sampai acara berakhir. Suasana bertambah meriah tatkala sang ayah  keluar dari kamar menuju ruang acara  sambil menggendong si buah hati, di ayun-ayun sebentar, tak lama kemudian semua hadirin berdiri sambil membaca shalawat nabi yang diunjukkan kepada nabi Muhammad SAW. Acara cukur  rambut  bayi pun dimulai. Orang – orang dekat dan tamu-tamu kehormatan diberi kesempatan untuk mencukur rambut si bayi. Bayi dibawa memutari para hadirin untuk dicukur rambutnya, kemudian rambut yang telah digunting itu dimasukkan ke dalam sebuah wadah yang berisi air dan beberapa kuntum bunga..
Praktek mencukur rambut bayi bukanlah hal langka. Hampir di setiap sudut wilayah Indonesia mudah ditemukan. Tidak harus mewah, sederhana sekalipun biasanya tetap digelar, sebab praktek mencukur rambut itu bersumber dari ajaran agama. Uniknya dalam acara itu disiapkan  sejumlah telur rebus yang diberi pewarna merah atau biru ditancapkan pada sebilah bambu  yang dihiasi pita berwarna-warni dan di atas bambu dipasang bendera merah. Di tengah-tengah potongan bambu  diselipkan uang kertas dengan nominal paling besar hingga paling kecil ikut dipasang. Biasanya, usai acara mencukur rambut si bayi, ‘bendera merah yang ditancapi telor dan uang kertas’ tersebut dibagi-bagikan pada anak-anak kecil yang turut meramaikan suasana.
Dalam tradisi Islam, sebelum melakukan acara cukur rambut, bayi yang baru dilahirkan dikumandangkan adzan pada telinga kanannya dan iqomat di telinga kirinya agar si bayi kelak dapat mengingat si penciptaNya dan mengabdi padaNYa. Lalu “tahnik”, yaitu mengusapkan madu pada langit-langit mulut anak. Barulah pada hari ketujuh dari kelahirannya diadakan acara cukur rambut.
Mencukur rambut adalah sunah rasullulah SAW. Setelah dicukur , rambut ditimbang. Berat rambut hasil timbangan itu di ukur dengan nilai harga emas saat itu. Misalkan berat rambutnya ½ gram maka orang tua diharuskan shodaqoh pada fakir miskin, anak-anak terlantar atau yang berhak menerima shodaqoh seharga ½ gram emas setelah diuangkan (Shodaqoh berwujud uang). Setelah penimbangan selesai dan shodaqoh sudah disalurkan, ada beberapa bayi yang bahkan diplontos kepalanya (dijadikan gundul).
POSITIF DARI SEGI KESEHATAN
‘Velus’ adalah istilah yang digunakan untuk menyebut rambut pertama, rambut di kepala bayi yang baru lahir. Meski tak bisa digeneralisasi biasanya rambut ini sangat tipis. Tiap helainya jauh lebih halus dibanding rambut orang dewasa. Sejak minggu-minggu pertama kelahirannya sampai hingga dua belas minggu kemudian biasanya velus rontok sedikit demi sedikit dengan sendirinya. Kendati rontok namun seakan-akan tidak berkurang sama sekali terhadap jumlahnya, bahkan makin bertambah. Karena kerontokan itu diikuti pertumbuhan dan perkembangan rambut baru serta  perkembangan rambut lama.
Untuk mencukur rambut bayi memang tidak mengikutkan pertimbangan medisnya, tetapi melakukan sunnah Nabi Muhammad SAW. Meskipun Nabi mensunnahkan acara cukur rambut pada hari ketujuh sampai hari keempatbelas dalam acara aqiqah, tetapi masyarakat kita, ada juga yang melakukan cukur rambut setelah usia 40 hari. Pilihan waktu agaknya cukup beralasan. Saat bayi berumur 40 hari, secara fisik kondisi ibu sudah mulai pulih setelah menjalani proses persalinan yang sangat melelahkan baik fisik maupun psikis, bahkan masa nifas pun hampir selesai. Bayi juga sudah cukup “kuat” dan siap untuk bertemu banyak orang.
Ø  Membersihkan lemak
Ketika melewati jalan lahir, saat proses persalinan, banyak lemak dan “kotoran” (lendir dan darah) yang keluar dari rahim ibu menempel pada seluruh tubuh bayi. Biasanya di rambut  kotoran  dan lemak itu mengikat rambut bayi sehingga kelihatan kaku dan harus dibersihkan. Tetapi proses pembersihan rambut bayi kadang-kadang tidak sempurna. Dengan mencukur rambut bayi, sisa-sisa lemak dan kotoran diharapkan akan ikut terangkat. Belum lagi kotoran yang kerap menempel setelah bayi lahir, seperti “gumoh” (muntahan air susu yang berlebihan) di bantal yang kemudian menempel di rambutnya. Dengan dikeramas saja mungkin tidak cukup hingga tumpukan lemak dan kotoran tersebut harus dibersihkan dengan cara mencukur rambut.

Ø  Kepala Tak Mudah Teriritasi
Kepala plontos bayi akan memudahkan orang tua terutama ibunya untuk mengamati kalau-kalau ada sesuatu yang tidak diharapkan, seperti bisul, luka dan sebagainya. Cukur rambut bahkan menjadi suatu keharusan bila sudah terjadi infeksi karena bisul misalnya. Untuk mencegah terjadinya infeksi lebih lanjut dan mempermudah pengobatan, sebaiknya kepala anak dalam keadaan “bersih” dari rambut alias plontos.

Ø  Bersifat Mendinginkan
Bayi-bayi yang kebetulan tinggal di daerah panas atau suhu udara yang rata-ratanya tinggi, pasti akan merasa lebih nyaman dengan kepala plontosnya, apalagi di musim kemarau dengan sinar matahari yang menyengat. Memutar kipas angin atau AC bukanlah solusi yang baik untuk mengatasi karena bayi akan mudah menderita masuk angin. Lebih baik mencari suasana sejuk di luar ruangan dibawah pohon agar angin semilir menerpa tubuh bayi.

Ø  Mempermudah pemberian  zat  tumbuh rambut
Dengan kepala plontos, ibu bisa mengupayakan pertumbuhan rambut si bayi agar lebih sehat dan lebih baik. Juga untuk merawat dan menjaga kulit kepala tetap bersih dan tetap segar dengan mengoleskan vitamin rambut di kulit kepalanya, sehingga pertumbuhan dan perkembangan rambut selanjutnya lebih bagus, sehat dan terawat. Kesehatan rambut terjaga, tidak mudah patah, tidak kusam dan tidak mudah rontok.

                                                                 

Pustaka                      

Selasa, 01 April 2014

Muhammad Hafiz Tata

Senyum Hafiz di pagi hari sehabis mandi ... Hari ini usia Hafiz 40 hari . Siap - siap akan di gunduli sama Oma nya ...hehehe... semoga dapat tumbuh sehat lahir bathin , jasmani rohani , akal dan aklaq budi pekerti , Menjadi penyejuk , penenang, penyenang  mata dan hati .